" Makan tuh idealisme" kata2 itu menghentak, aq bilang barin aja dengan gaya bahasanya sibungsu ghaida, aq mencoba mencari pembenaran diri dan pertahanan diri dari tekanan yang menyergap, bukan tidak berusaha, namun soal2 itu banyak yang terlintaspun tidak, disaat si bungsu ghaida tergolek lemah di sebuah ruang RS, aq tinggalkan ia untuk sedikit berjuang untuk sebuah sertifikat, dikelas seorang bapak yang sama2 mengikuti ujian jg sempat menawarkan untuk copy paste saat pengawas itu lengah, namun wajah sulungku terlintas selalu, dia yg akan menghadapi ujian akhir, yg selalu aq tekankan kejujuran... ah apa jadinya seandainya ibunyapun tidak jujur ...
Seperti rasa pesimisku, aq gagal mendapatkan sertifikat itu, namun bayangan anak2ku tidak mengalahkan aq untuk melakukan hal yang membuat aq menyesalinya, aq memang gundah dan kecewa.dan akhirnyapun aq berucap " BARIN AJA "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar