Kamis, 15 Juli 2010
Kisah elang dan kalkun
Alkisah, pada jaman dahulu dua unggas muda, elang dan kalkun bersahabat, dikisahkan pada saat itu keduanya sama-sama memiliki postur yang tegap dan sayap yang kuat, keduanya sering bersama-sama terbang bermigrasi dari satu pulau kepulau lainnya, dari satu daerah kedaerah lainnya menggapai rizkinya yang telah disediakan oleh Sang Penguasa Alam Allah SWT.
Suatu hari, seperti biasanya keduanya sedang terbang melintasi suatu daerah, seketika itu mereka melihat disebuah ladang ada seekor sapi yang sedang makan rumput dengan nikmatnya. Sang kalkun mengajak sahabatnya elang untuk turun dan menyapa sapi itu. Sang Elangpun menyetujuinya dan keduanyapun hinggap pada sebuah pohon yang tak jauh dari tempat sapi itu berada.
" Assalammualaikum", sapa ramah sang Kalkun dan sang Elang ramah pada sang Sapi, Sang Sapi membalas salam mereka dengan ramah, tak lama kemudian merekapun asyik berbincang-bincang. Dalam perbincangan itu sang Kalkun sempat bertanya tentang tempat tinggal sang Sapi, " disini aku hidup dengan nyaman bersama bapak dan ibu petani, setiap hari ada yang menyediakan makanan untukku, kerjaanku hanya tidur dan makan, sesekali bapak petani mengajakku untuk berjalan-jalan dan mencari makanan segar ditempat yang lain" begitulah sang Sapi bercerita pada dua unggas muda yang gagah. Cerita tersebut membekas dalam sanubari sang Kalkun, kemudian sang kalkun mendiskusikan pada sang Elang, " Wah enak banget tuh Sapi, dia bisa makan dan minum sesuka hatinya tanpa harus bersusah payah, berkeringat, dan menghadapi marabahaya seperti kita selama ini, sepertinya hidup nya enak", dan sang kalkunpun tergiur ingin hidup seperti sang Sapi sejurus kemudian sang kalkun menetapkan keinginannya untuk tinggal bersama sang Sapi di ladang tersebut sementara sang Elang mempunyai ketetapan hatinya sendiri, untuk tetap meneruskan perjalanannya yang penuh rintangan dan hambatan, singkat cerita berpisahlah kedua sahabat tersebut dengan mngharu biru.
Dari hari-kehari, minggu-keminggu, bulan-kebulan, tahun-ketahun, Sang Kalkun hidup senang bersama sang sapi dan bapak ibu petani diladang hingga suatu hari Sang Kalkun tanpa sengaja mendengar obrolan ibu petani dan bapak petani, "kata ibu petani: Alhamdulillah kalkun kita sudah gemuk dan sehat, sebentar lagi kita akan mengadakan syukuran atas panen kita yang melimpah, bagaimana kalau kalkun itu kita jadikan kalkun panggang istimewa buat suguhan tamu-tamu kita nanti?, Pak Petani mengangguk tanda setuju, Sang Kalkun terkejut tak kepalang, dia sama sekali tak menyangka bahwa hidupnya akan berakhir secepat ini diatas piring, tak mau hidupnya berakhir seperti itu, sang Kalkun berusaha untuk terbang, namun berkali-kali usahanya menemui kegagalan, dipandangnya badannya yang kini sudah menjadi gemuk dikarenakan kebanyakan makan dan sayapnya yang mengecil karena tak pernah lagi digerakkan untuk terbang, OMG (oh my god) begitulah kira-kira ungkapan putus asa sang Kalkun, kini ia cuma bisa pasrah menyerahkan nasibnya yang tragis ditangan pak Petani, sementara dibelahan dunia yang lain sahabatnya Sang elang tetap gagah menatap rizkinya yang terhampar didepannya ....
(dongeng masa lalu yang masih terkenang-kenang, semoga menjadi motifasi untuk senantiasa bersemangat menjalani hari-hari yang penuh tantangan)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar