Senin, 29 November 2010

Jumat, 26 November 2010

Membuat hidup lebih berharga


- Waktu kita sedang jaya, kita merasa banyak teman di sekeliling kita, dan kita PD melakukan apa saja.

- Waktu kita tak berdaya, barulah kita sadar siapa saja sahabat sejati kita!

- Tapi waktu kita down, kita baru menyadari, selama ini siapa saja teman yang hanya memperalat & menggunakan kita…



- Waktu kita sakit, kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi harta.

- Manakala kita miskin, kita baru tahu bahwa manusia itu harus banyak memberi / bersedekah dan saling membantu.



- Ketika kita tua, kita baru tahu bahwa masih banyak yang belum dikerjakan.

- Dan, setelah di ambang ajal, kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia.



Teman-teman yang Luar Biasa!!



Hidup tidaklah lama, sudah saatnya kita bersama-sama membuat HIDUP LEBIH BERHARGA:

- Saling menghargai,

- Saling membantu dan memberi,

- Saling mendukung,

- Jadilah teman setia tanpa syarat,

- Jauhkan niat jahat untuk mencelakai teman, apalagi memaksa seseorang melakukan suatu hal yang menyimpang demi kepentingan pribadi kita.



Apa yang ditabur, itulah yang akan kita tuai!

Mari, kita jalani hidup ini dengan sebaik mungkin.

Kamis, 18 November 2010

Setipis kulit ari

Pasti anda semua pernah mendengar ungkapan, jarak antara benci dan cinta hanya setipis kulit ari. Bahkan ada lagu yang syairnya benci-benci tapi rindu, gimana tuh masa benci tapi rindu. Anda boleh tertawa, mengangguk-angguk pun boleh tapi yang saya bahas di sini bukan cinta atau benci. Gambaran cinta dan benci hanyalah salah satu contoh dari sekian banyaknya dua pola yang berlainan dalam kehidupan kita. Misal, datang dan pergi, hidup dan mati, serta masih banyak lagi, saya yakin anda semua bisa menyebutkan lebih dari apa yang saya sebutkan. Namun kali ini bukan itu yang akan saya bagikan pada pembaca yang luar biasa. Mungkin anda pernah atau bahkan sering mendengar ucapan dari teman atau saudara “ Ahh, itu terlalu sulit untuk dilakukan, pasti nanti gagal.” Atau kalau boleh jujur kita sering mengucapkannya sendiri. Hayoo, tidak perlu mengernyitkan dahi :>

Saya pernah mendapatkan cerita yang menggelitik namun cukup membangkitkan rasa geregetan juga, masa kita manusia kalah dibandingkan katak. Pasti pembaca yang luar biasa penasaran. Boleh ya sekali-sekali saya mendongeng buat anda, yang penting jangan kalah sama katak yang satu ini. Begini ceritanya, suatu kala di perkampungan katak diadakan lomba memanjat menara yang menjulang tinggi di tengah-tengah perkampungan. Di hari perlombaan banyak katak muda berkumpul untuk membuktikan siapa yang terhebat bahkan mereka terlibat obrolan yang menonjolkan kemampuan masing-masing. Ada yang mengatakan sekali lompatan mampu mencapai jarak 1 meter, 2 meter dan lain-lain. Akhirnya perlombaan pun dimulai, katak-katak muda bersemangat menunjukkan kemampuan mereka melompat. Para penonton bersorak-sorai, namun ada pemandangan yang lain. Nampak diurutan terbawah ada katak muda kecil yang begitu santai memanjat bukannya melompat. Para penonton tidak menggubrisnya sama sekali karena sibuk melihat katak-katak lain yang sudah hampir setengah jalan. Kemudian dari kerumunan penonton ada yang berteriak “Ah, mana mungkin bisa sampai di atas sana, terlampau tinggi, mata kita saja tak mampu melihat di mana puncaknya.” Seketika itu para penonton pun bergumam keras “ Betul juga, kita saja tak mampu melihat puncaknya.” Mendengar teriakan para penonton, peserta yang sudah setengah jalan merasakan kegamangan. Satu persatu dari mereka berjatuhan. “ Betul kan, mana mungkin bisa sampai puncak, rasanya mustahil.” Teriakan penonton makin lama makin keras, seiring dengan itu makin banyak pula katak-katak yang jatuh. Peserta yang jatuh merasakan begitu sulit mencapai puncak menara karena mata mereka juga tidak mampu melihat puncaknya. Eitss tapi tunggu dulu, mengapa tiba-tiba ada taburan bunga dari atas. Bunga berwarna-warni, harum pula baunya. Ternyata ada seekor katak yang turun dari atas dan menaburkan bunga-bunga sembari berteriak dengan riang, “ Aku menemukan bunga indah ini di atas sana, bunga yang kubagikan kepada kalian, hore, hore.” Para penonton dan peserta yang gagal karena terjatuh sontak kaget bukan kepalang. Mereka bertanya-tanya bagaimana katak yang satu ini bisa sampai di atas sana dan mengambil bunga yang elok dan harum padahal semuanya sudah merasakan ketidakmungkinan untuk mencapai puncak menara. Kemudian ada penonton yang nyeletuk “ Bukankah itu katak muda yang memanjat tadi??” para penonton dan peserta pun penasaran ingin tahu apa rahasianya katak muda ini bisa sampai di atas kemudian turun dengan membawa bunga-bunga yang indah. Mungkin pertanyaan yang sama juga muncul pada benak para pembaca yang luar biasa. Saya memaklumi jika kita kalah dengan katak yang satu ini :>

Pasti para pembaca ikut penasaran dan menunggu jawaban dari katak muda. Hehehe. Tapi jangan salahkan saya jika jawabannya cukup menggemaskan. Ketika ditanya berulangkali katak muda itu hanya berkata, “ Aku tidak dapat mendengar apapun dan aku tidak mengerti apa yang kalian katakan karena aku tuli, sedari di bawah tadi aku senang memperhatikan kalian semua menyemangati bahkan ketika aku tertinggal jauh di bawah dan teman-teman peserta lain meninggalkanku untuk beristirahat. Tak jemu-jemu kalian menyemangati, aku mengucapkan banyak terimakasih. Taburan bunga tadi sebagai hadiah untuk kalian semua.” Para penonton dan peserta lainnya melongo. Anda juga melongo ??

Itu hanya lah sepenggal cerita namun mewakili hampir seluruh aspek kehidupan kita. Seperti di awal tulisan saya tadi mengenai ungkapan jarak antara benci dan cinta hanya setipis kulit ari. Bukan hanya cinta dan benci kalau kita mau menelaah lebih dalam. Kisah katak muda tadi menjadi contoh berapa banyak orang yang menyerah gara-gara teriakan tentang kesulitan, tentang ketidakmungkinan padahal kesuksesan hanya berjarak setipis kulit ari. Memang bukan berarti kita harus menjadi tuli seperti katak muda tadi, tetapi kerendahhatian mendengar kritikan, kata-kata pesimis, olokan lah yang patut kita praktekkan untuk tetap konsisten sehingga meraih kemudahan dalam mencapai kesuksesan. Bukankah gunung terasa datar jika kita telah mencapai puncaknya. Jadi yakinlah Tuhan berkarya dalam setiap usaha anda walaupun kadang terasa sulit tapi setelah dijalani dengan kerendahan hati dan rasa syukur maka kesuksesan terasa mudah dan pada akhirnya bisa bermanfaat pula bagi sesama. So, masih mau kalah dengan katak muda tadi ??Salam.

Pembagi inspirasi di artikel ini adalah Dans Nugroho, blognya bisa dijumpai di www.Cintadanez.blogspot.com.

Jumat, 12 November 2010

catatan Mario Teguh


Kehidupan adalah persaingan
antara kemampuan kita dengan masalah kita.

Jika kita semakin mampu,
dalam pengelolaan hati dan pikiran,
...keterampilan, dan
dalam keuangan dan pengaruh;
kita akan tampil anggun
dalam sesulit-sulitnya masalah

Tapi, jika kita malas belajar,
rajin menunda yang berguna, pesimis,
cepat marah tapi sedihnya lama;
hidup kita akan dikuasai oleh masalah

Bijaklah. Dahulukan yang penting

Mario Teguh

Senin, 08 November 2010

W-A-K-T-U


WAKTU



Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?….
Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.

Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.
Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya.

Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi,
Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari adalah harapan.


Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa.

Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya?
Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan kasih ke tindakan kasih yang lain?

Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?Tapi jika di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.

(puisi Kahlil Gibran)

Rabu, 03 November 2010

MASALAH adalah TANTANGAN tuk Maju


Tetaplah bergerak maju, sekalipun lambat. Karena dalam, keadaan tetap bergerak, anda menciptakan kemajuan. Adalah jauh lebih baik bergerak maju, sekalipun pelan, daripada tidak bergerak sama sekali.

MASALAH adalah TANTANGAN tuk Maju

Bila qta menganggap masalah sebagai beban, qta mungkin akan menghindarinya. Bila qta menganggap masalah sebagai tantangan, qta mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah adalah hadiah yang dapat qta terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, qta melihat keberhasilan dibalik setiap masalah.

Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapilah dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses qta. Tanpa masalah, qta tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.

Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku! Sesaat kemudian, bukan kematian yang qta terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila qta tak berani mengatasi masalah, qta tak akan menjadi seseorang yang sejati.

Mutiara Kata :

Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang telah qta raih, namun kegagalan yang telah qta hadapi, dan keberanian yang membuat qta tetap berjuang melawan rintangan yang bertubi-tubi.

Apa yang qta raih sekarang adalah hasil dari usaha-usaha kecil yang qta lakukan terus menerus. Keberhasilan bukan sesuatu yang turun begitu saja. Bila qta yakin pada tujuan dan jalan qta, maka qta harus memiliki ketekunan untuk berusaha. Ketekunan adalah kemampuan qta untuk bertahan di tengah tekanan yang dan kesulitan. Jangan hanya berhenti pada langkah pertama!

Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah topan badai, gelombang dan batu karang. Yang memisahkan qta dengan keberhasilan adalah msalah yang menantang. Disitulah tanda kesejatian teruji. Hakikatnya perahu adalah berlayar menembus segala rintangan. Hakikat diri qta adalah berkarya menemukan kebahagiaan.

Jangan terkecoh dengan keberhasilan seseorang. Di balik kejayaan selalu ada jalan panjang yang berisikan catatan perjuangan dan pengorbanan. Keringat dan kepayahan. Tak ada jalan pintas untuk sebuah kesuksesan. Bila qta terpesona pada kenyamanan yang diberikan oleh kesuksesan, qta bisa lupa dari keharusan untuk berupaya. Namun bila qta terkagum pada ketegaran seseoarang dalam berusaha, qta akan menyerap energi kekuatan, keberanian dan kesabaran. Tak ada harga diskon untuk sebuah keberhasilan. Ada harga yang harus dibayar untuk meraih keberhasilan itu. Berusahalah terus!

Mulailah dengan hal kecil, dan jangan berhenti. Bertumbuhlah, belajarlah, dan kembangkan pencapaian qta. Sukses bukan dicapai oleh orang yang memulai dengan hal yang besar, tetapi oleh orang yang memelihara momentumnya dalam waktu yang cukup panjang, hingga pekerjaannya menjadi karya besar.

Apapun yang qta lakukan, lakukanlah dengan kebaikan hati. Keberhasilan bukan semata-mata karena kekuatan otot dan ketajaman pikiran. qta perlu bertindak dengan kelembutan hati. Sukses tidak selalu dibangun di atas upaya sendiri. Di balik semua pencapaian terselip pengorbanan orang lain. Hanya bila qta melakukannya dengan kebaikan hati, siapapun rela berkorban untuk keberhasilan qta.

Seorang bijak berujar. “Bila busur anda patah dan anak panah penghabisan telah dilontarkan, tetaplah membidik. Bidiklah dengan seluruh hatimu.” Semua tindakan qta bagaikan bumerang yang akan kembali pada qta. Bila qta melempar dengan baik, ia akan kembali dalam tangkapan qta. Namun, bila qta ceroboh melemparkannya, ia akan datang untuk melukai qta. Renungkan bagaimana tindakan qta sekarang ini. Lakukan segala semuanya dengan tulus dan penuh kasih sayang. Tiada yang lebih manis daripada memetik buah atas kebaikan yang qta lakukan.

Selasa, 02 November 2010

selalu menjadikan yang terbaik

Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik,
mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.